Analisa PSA Iklan "60 Earth Hour Indonesia"

1 komentar

Latar Belakang
Salah satu isu yang sedang dan terus berkembang saat ini adalah isu mengenai Global Warming. Keadaan ini memberi dampak yang sangat besar bagi kelangsungan hidup kita sebagai manusia yang hidup di bumi ini. Menurut Hartono (2008), kondisi yang sedang kita hadapi saat ini terkait dengan Global Warming adalah peningkatan temperatur di bumi dan glacier di kutub yang mulai mencair. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya Golobal Warming ini adalah penggunaan energi listrik oleh manusia secara berlebihan. Menurut Aghniea (2009), hampir 40% emisi karbon dihasilkan oleh sektor ketenagalistrikan. Semakin tinggi konsumsi listrik maka semakin tinggi pula emisi karbon yang dihasilkan dari pembangkit listrik, karena 60% menggunakan bahan bakar fosil. Pembakaran bahan bakar fosil ini merupakan penyebab utama Global Warming.


Sekarang ini, disaat sekitar 45% penduduk Indonesia masih belum dapat menikmati listrik, mereka yang dapat menikmati listrik justru menggunakannya secara berlebihan. Hal ini menyebabkan permintaan listrik yang terus meningkat seiring dengan terbatasnya kapasitas pembangkit listrik. Hingga muncullah kebijakan PLN untuk melakukan pemadaman listrik secara bergiliran di berbagai lokasi. WWF-Indonesia pun tidak henti-hentinya mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya penghematan listrik.

Akhirnya pemerintah membuat suatu rencana pemadaman listrik di Jakarta pada tanggal 28 Maret 2009 pada jam 20:30-21:30 WIB. Pemadaman listrik selama 1 jam ini merupakan salah satu gerakan Earth Hour yang dipelopori oleh WWF. Kegiatan ini dilakukan karena keyakinan bahwa dengan mematikan lampu selama satu jam akan membantu mendinginkan bumi dan mengurangi Global Warming. Program ini disampaikan pemerintah kepada masyarakat melalui saluran komunikasi massa, yaitu penayangan iklan di televisi.

Tujuan
Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menganalisa iklan layanan masyarakat yang ditayangkan oleh pemerintah untuk salah satu kegiatan dari gerakan Earth Hour yang dipelopori oleh WWF yang berjudul "60 Earth Hour". Analisa ini mencakup siapa saja target audiens yang sesuai dengan isi dari iklan ini. Selain itu analisa juga mencakup rencana penayangan yang sesuai dengan target audiens iklan ini. Berikut iklan yang dimaksud :



Pembahasan
Pemeran
Iklan sederhana ini melibatkan public figure artis dalam menyampaikan pesannya ke masyarakat. Artis yang terpilih pun dari berbagai latar belakang, yaitu artis di bidang sinetron (Sandra Dewi, Nakula Sadewo), musisi (Nugie, Katon Bagaskara), penyanyi (Dewi Sandra, Memes), pembawa acara (Indra Bekti) sampai “artis” di bidang olahraga (Susi Susanti) yang pernah mengharumkan nama bangsa. Sosok popular dan figur baik sang artis merupakan daya tarik iklan ini agar pesan yang ingin disampaikan tidak hanya tersampaikan di masyarakat tetapi masyarakat tergerak dan ikut berpartisipasi terhadap pesan yang disampaikan, yaitu mematikan lampu hanya selama satu jam pada tanggal 28 Maret 2009 sebagai bentuk kepedulian kita akan global warning.

Setting Lokasi
Konsep iklan yang simple (sederhana) membuat iklan ini tidak membutukan setting lokasi yang besar bahkan lokasi tidak terlihat dalam iklan. Hal ini dikarenakan konsep iklan hanya penyampaian pesan oleh para artis yang diambil secara close up setengah badan.

Gaya Pemyampain Pesan
Dalam penyampaian pesannya, iklan ini sangat sederhana, yaitu hanya dengan beberapa kalimat pesan singkat yang disampaikan secara terpotong-potong oleh para artis yang terlibat. Kalimat pesan yang ingin disampaikann juga sangat tegas dan jelas. Selain itu, gaya penyampaian yang serius dalam penyampaian pesannya merupakan bentuk keseriusan inti pesan dan betapa pentingnya pesan tersebut untuk dperhatikan oleh penyimak.

Analisa

Target Audiens
Dilihat pesan yang disampaikan, sasaran iklan adalah semua golongan (seluruh anggota keluarga). Hal ini terlihat dari gaya bahasa yang disampaikan, yaitu dengan menggunakan kata “kita” dalam pesannya. Kata “kita” adalah sasaran iklan ini, yaitu seluruh penduduk Indonesia. Karena pesan disampaikan dalam frekuensi penyiaran di dalam negeri dengan menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu, sosok anak kecil Nakula dan Sadewo juga menjelaskan bahwa target audiens iklan tidak dibatasi umur. Bahkan seorang anak kecil pun dapat berpartisipasi.


Target Program Televisi
Walaupun target audiens adalah semua golongan, program tv sebagai tempat iklan ini tidak boleh asal pilih. Iklan ini sangat cocok disampaikan pada malam hari, yaitu pada jam saat keluarga menonton tv bersama. Hal ini dikarenakan, agar inti pesan lebih cepat disampaikan. Akan tetapi, karena pada malam hari tidak banyak acara tv yang dapat ditonton bersama keluarga maka iklan ini juga ditayangkan pada acara tv yang sering ditonton oleh kepala keluarga (Bapak) seperti berita. Acara yang sering ditonton oleh para ibu juga menjadi target penayangan iklan ini.

Rancangan Program dan Biaya Penayangan
Berdasarkan pembahasan dan analisa di atas, maka berikut ini akan dipaparkan secara lebih rinci mengenai rancangan stasiun televisi, program siaran, frekuensi dan biaya penayangannya yang akan digunakan dalam penayangan iklan ini.

(download file rancangan program dan biaya penayangan iklan)



Penyusun :
  1. Arifia Fitri Nurmadhani 0606099403
  2. Dwi Ratna Sari 0606099725
  3. Rini Sumantri 0606100746
Read On